Minggu, 24 Juni 2012

Inspirasi Hidup


APAKAH  KAMU  PERCAYA  PADAKU


Ada seorang pria bernama Mark, seorang ahli akrobatik. Ia ingin melakukan suatu pertunjukan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, menyeberangi air terjun Niagara di atas seutas tali! Banyak orang berpikir bahwa ini adalah ide yang gila karena jika ia terjatuh, ia sama saja sudah mati. Mark membahayakan nyawanya dengan melakukan pertunjukan itu. Tetapi ia tetap tenang. 

Di hari pertunjukan itu, ribuan orang menonton dari daratan di samping air terjun Niagara saat Mark bersiap untuk menyeberanginya. Orang-orang yang menonton sangat was-was, kemudian Mark berkata "Tenang, aku bisa melakukannya". Sekali lagi, ia sangat yakin pada kemampuannya dan tetap tenang. Setelah persiapan selesai, Mark mulai berjalan di atas tali itu. Dengan penuh percaya diri, ia berhasil menyeberangi air terjun selama 15 menit. Orang-orang memberikannya tepuk tangan, mereka sangat kagum.

Mark tersenyum, ia tidak berhenti sampai disitu. Ia bertanya pada penonton, "Terima kasih atas tepuk tangannya. Kamu tahu bahwa aku tidak pernah melukai diriku sebelumnya dan aku selalu sukses dalam setiap pertunjukanku. Jadi, aku cukup percaya diri untuk melakukan pertunjukan berikutnya. Aku ingin, sekali lagi, menyeberangi air terjun Niagara ini tetapi kali ini aku akan melakukannya sambil mendorong troli ini. Apakah ada dari kalian yang mau untuk duduk di dalam troli ini?". Penonton terdiam. Tidak ada seorangpun yang mau membahayakan nyawanya. Tiba-tiba, ada tangan terangkat, satu-satunya tangan yang terangkat di antara ribuan orang. Ia seorang gadis kecil. "Aku akan melakukannya", katanya. Kemudian, gadis itu duduk di dalam troli. Mark memulai pertunjukannya, menyeberangi air terjun dan mendorong troli. Sekali lagi, ia berhasil! Ia dan gadis itu menyeberang dengan sukses. Orang-orang memberikan tepuk tangan selama 5 menit, mereka tidak pernah membayangkan ia dapat melakukannya.

Setelah pertunjukan, seorang wartawan mendatangi gadis kecil itu dan bertanya "Apa kamu tidak takut melakukan itu, nak? Apa kamu tidak takut jatuh?"

Gadis itu tersenyum, ia menjawab "Aku tidak takut. Aku mau melakukan itu karena aku mengenal ia dengan baik. Aku percaya pada kemampuannya dan ia tidak akan membiarkan aku jatuh. Ia adalah ayahku."


 Jika dalam hidupmu, kamu menghadapi sesuatu yang menakutkan, sesuatu seperti air terjun Niagara, jangan takut!! Percayalah pada Tuhan, percaya pada kemampuan-Nya, dan berjalannya bersama-Nya. Kamu tahu bahwa Ia tidak akan membiarkan kamu jatuh karena Ia adalah Ayahmu. Ia akan membantumu menyeberangi Niagara!

Orang Kudus Hari ini


St. Yohanes pembaptis


Yohanes pembaptis berasal dari keluarga imam. Ayahnya, Zakaria, adalah seorang imam. Sedangkan ibunya, Elisabet, berasal dari keturunan Harun. Keluarganya termasuk terpandang, bukan hanya dari sisi sosial, melainkan juga dari sisi rohani.

Pada mulanya keluarga ini tidak mempunyai harapan untuk mempunyai anak. Elisabet mandul. Selain itu, usia mereka sudah sangat tua. Dari kaca mata manusiawi tak mungkin lagi mereka memiliki anak. Akan tetapi, yang bagi manusia tak mungkin, menjadi mungkin bagi Allah

Kisah kelahiran Yohanes bermula ketika ayahnya bertugas membakar ukupan di Bait Suci. Saat itu memang gilirannya. Pada waktu pembakaran ukupan, malaikat Tuhan, yaitu Gabriel, menampakkan diri kepada Zakaria. Malaikat itu menyampaikan sebuah kabar gembira, bahwa doa-doa Zakaria dan Elisabet didengar oleh Allah. Elisabet akan hamil dan melahirkan seorang putera yang harus dinamai Yohanes. Selanjutnya malaikat Tuhan itu memberi gambaran tentang peran Yohanes itu.

Zakaria meragukan hal itu. Akibatnya ia menjadi bisu. Kebisuan itu akan hilang saat kebenaran menjadi nyata.

Setelah peristiwa itu, beberapa minggu kemudian Elisabet hamil. Sampai pada waktunya, Elisabet pun bersalin. Ia melahirkan seorang anak laki-laki. Peristiwa itu sungguh menjadi kegembiraan, bukan saja bagi keluarga Zakaria, melainkan juga para tetangga dan sanak saudaranya.

Pada hari yang kedelapan, saat hendak menyunatkan anak itu, mereka menamai anak itu dengan nama Yohanes, sesuai dengan nama yang disebut malaikat Tuhan. Pada waktu itu juga Zakaria menjadi sembuh dari bisunya.

Yohanes tetap dalam pengawasan orang tuanya sampai beranjak dewasa. Sekitar umur 27 – 30 tahun, Yohanes pergi ke padang gurun dan tinggal di sana sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. Di padang gurun Yohanes hidup dengan sederhana dan bermati raga. Makanannya adalah belalang dan madu hutan.

Penampilan Yohanes setelah dari padang gurun adalah di sungai Yordan. Di sana ia menyerukan pertobatan sebagai langkah persiapan menyambut sang Mesias. Di sungai Yordan itu Yohanes banyak membaptis orang sebagai tanda pertobatan. Mungkin karena itulah namanya dikenal dengan Yohanes Pembaptis. Di sana juga ia membaptis Yesus, yang adalah saudara sepupunya.

Setelah sadar akan kehadiran Yesus, akhirnya Yohanes mengundurkan diri. Namun ia tetap menyuarakan kebenaran dan keadilan. Salah satu seruannya ini kena kepada Raja Herodes. Ia mengkritik tindakan Herodes yang memperistri istri saudaranya. Herodes dan isterinya itu tersinggung dan menangkap Yohanes. Akhirnya Yohanes dibunuh dengan cara dipenggal kepadanya.

by: adrian

Sabtu, 23 Juni 2012

Renungan HR Kelahiran Yohanes Pembaptis

Pekan Biasa XII B/II
Bac I       : Yes 49: 1 – 6 ; Bac I   : Kis 13: 22 – 26
Injil            : Luk 1: 57 – 66, 80

Sabda Tuhan hari ini berbicara soal kelahiran Yohanes Pembaptis. Oleh karena itulah fokus renungan ini ada pada peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis ini.
Yang menarik untuk direnungkan adalah pernyataan tegas dari Elisabet, "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Mengapa pernyataan ini menarik untuk direnungkan?
Pernyataan ini mau menggambarkan keberanian seorang perempuan untuk bersuara. Dia menyuarakan kebenaran. Tentulah hal ini unik, mengingat Bangsa Israel memandang rendah kaum perempuan. Suara kaum Hawa ini kurang sekali didengar. Dan karena itu mereka jarang bersuara.
Namun di sini Elisabet bersuara. Ia menyatakan kebenaran, walau harus melawan tradisi yang ada. Anak itu harus diberi nama Yohanes, meski tak ada di antara sanak saudaranya yang bernama demikian. Itulah tradisinya. Tapi tradisi itu dilawan demi sebuah kebenaran dan tanggung jawab. Elisabet merasa bertanggung jawab atas kelahiran anaknya. Tanggung jawab itu bukan ada pada orang lain, baik keluarga dekat atau keluarga jauh atau instansi tertentu, melainkan dirinya sendiri. Ini anaknya. Pada titik inilah terlihat bahwa Elisabet merupakan seorang pemberani dalam usaha membaharui tradisi.
Tak kalah menarik adalah pernyataan Zakaria, suami Elisabet. Dia yang sebelumnya bisu kini bisa berkata-kata, "Namanya adalah Yohanes." Dia mendukung keputusan istrinya.
Zakaria dan Elisabet merupakan orang-orang yang berani bertanggung jawab. Mereka tahu kepada siapa mereka harus bertanggung jawab. Tanggung jawab itu bukan dialamatkan kepada orang lain melainkan kepada Allah, sang Pemberi. Karena anak itu memang berasal dari Allah. Bahkan nama anak itu pun berasal dari Allah. Artinya, anak itu merupakan titipan Allah pada keluarga Zakaria dan Elisabet, karena anak itu adalah alat Tuhan untuk "membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka." Jadi, Tuhan memberi kepercayaan kepada mereka untuk merawat, membesarkan dan mengasuh anaknya.
Apa pesan dari peristiwa ini?
Pada hari raya kelahiran Yohanes Pembaptis ini kita mendapat teladan dari Elisabet dan juga dari pasutri ini. Dari Elisabet kita diajak untuk berani menyuarakan kebenaran, sekalipun suara kita itu bertentangan dengan tradisi kebiasaan lama. Alangkah lebih baik kita membuat sejarah baru demi kebaikan dan kemajuan daripada mempertahankan sejarah lama tapi menghambat kemajuan dan kebaikan. Kita manusia adalah makhluk sejarah.
Bagi pasangan suami isteri, teladan pasangan Elisabet dan Zakaria dapat dijadikan contoh hidup. Mereka berdua seiya sekata dalam menyuarakan kebenaran. Mereka berdua sama-sama berjuang melawan tradisi kebiasaan lama. Mereka sadar bahwa anak itu adalah tanggung jawab mereka berdua, bukan siapa-siapa.
by: adrian


Jumat, 22 Juni 2012

Inspirasi Hidup


ANAK  KECIL  PEMARAH

Suatu hari ada anak kecil yang mudah sekali naik darah. Ayahnya memberikannya sekantung paku dan mengatakan padanya bahwa setiap kali ia kehilangan kendali terhadap emosinya, ia harus memalu sebuah paku di pagar.

Hari pertama, anak itu memalu 37 buah paku di pagar itu. Setelah beberapa minggu, ketika ia belajar untuk mengontrol amarahnya, jumlah paku yang dipalu pun semakin menurun. Ia menemukan bahwa lebih mudah untuk menahan amarahnya daripada harus memalu paku-paku itu ke pagar.

Akhirnya tiba harinya saat anak laki-laki itu tidak kehilangan kontrol emosinya sama sekali. Ia menceritakan itu pada ayahnya dan ayahnya menyarankan anak tersebut untuk mencoba mencabut paku tersebut satu per satu setiap hari, setiap kali ia dapat menahan amarahnya. Hari demi hari berlalu dan anak tersebut akhirnya dapat mengatakan pada ayahnya bahwa paku-paku tersebut sudah hilang.

Sang ayah memegang tangan anaknya dan membawanya ke pagar. Ia berkata, "Kamu sudah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah lubang-lubang di pagar. Pagar itu tidak akan pernah sama lagi. Saat kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, itu akan meninggalkan sebuah luka seperti lubang ini. Kamu dapat menusukkan pisau ke seseorang dan menariknya. Tidak peduli seberapa banyak kau berkata 'maafkan aku' , luka tersebut masih ada di sana. Kata-kata yang menyakitkan sama buruknya dengan menyakiti seseorang secara fisik"

Kamis, 21 Juni 2012

Humor











Hidup Doa: Novena 3 Salam Maria


NOVENA  TIGA  SALAM  MARIA

Bunda Maria, perawan yang berkuasa, bagimu tak ada sesuatu yang tidak mungkin, justru karena kekuasaan yang dianugerahkan Tuhan yang Mahakuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitan ini. Janganlah meninggalkan aku, sebab engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara sulit yang tak ada harapannya sekalipun. Engkau tetap menjadi perantara.

Baik keluhuran Tuhan, kehormatanmu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah, jika seandainya bunda sudi mengabulkan permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonan ini benar-benar selaras dengan kehendak Tuhan yang Mahakasih dan Mahasuci, sangat aku mohon, oh bunda yang kuasa dalam permohonan, sudilah kiranya bunda meneruskan permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tidak akan menolakmu.

Pengharapanku yang besar ini berdasarkan atas kekuasaan yang tak terbatas yang dianugerahkan Allah Bapa padamu. Dan untuk menghormat besarnya kuasamu, aku berdoa bersama-sama dengan St. Mechtildis yang kau beri tahu tentang latihan kebaktian “Tiga Salam Maria” yang sangat besar manfaatnya.

Salam Maria.....

Perawan suci, sabda Allah tinggal padamu, maka bunda disebut “Takhta Kebijaksanaan”. Jauhkanlah aku dari dosa berat. Bunda dianugerahi pengetahuan ilahi yang tak terhingga oleh Puteramu. Tiada satu makhluk pun yang layak menerimanya. Bunda tahu betapa besar kesulitan yang sedang kuhadapi dan betapa besar harapanku akan pertolonganmu.

Dengan penuh kepercayaan akan besarnya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu. Semoga bunda dapat mengaturnya dalam segala kebijaksanaan dan kedermawanan, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah bunda menolong dengan segala cara yang paling tepat demi tercapainya maksudku ini.

Maria, bunda kebijaksanaan ilahi, sudilah mengabulkan permohonanku yang penting ini. Aku memohon berdasarkan kebijaksanaanmu yang tak ada bandingnya, yang dikaruniakan Puteramu, Sabda ilahi. Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio yang rajin menyebarkan “Tiga Salam Maria” ini, aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya.

Salam Maria .....

Bunda yang baik dan lembut hati, bunda kerahiman sejati, yang akhir-akhir ini menamakan diri “Bunda yang penuh belas kasih”. Aku datang padamu. Aku mohon dengan sangat, sudilah bunda menunjukkan belas kasih kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besarlah belas kasihmu kepadaku. Aku tahu bahwa aku tak pantas mendapatkan kurnia itu, sebab kerap kali aku menyedihkan hatimu, dengan menghinakan Puteramu. Meski betapa besar kesalahanku. Namun aku sangat menyesal sebab telah melukai Hati Yesus  dan hatimu.

Bunda telah memperkenalkan diri sebagai “Bunda para pendosa yang bertobat” kepada St Bridget. Maka doakanlah semua orang yang tidak tahu terima kasih, ingatlah saja akan keluhuran Tuhan dan kebaikan hatimu dan kabulkanlah permohonanku ini.

Bunda perawan yang penuh kebaikan, lembut dan manis. Belum pernah bunda menolak orang yang datang memohon pertolonganmu. Atas kerahiman dan kebaikanmu itu, dengan sangat aku mengharapkan anugerah Roh Kudus kepadamu untukku dan dengan keluhuranmu, bersama dengan St. Alfonsus Ligouri, Rasul Kerahimanmu serta guru kebaktian “Tiga Salam Maria” ini, aku berdoa untuk menghormati kerahiman dan kebaikanmu.

Salam Maria ....

Keterangan:
1.       Jika permohonan itu berupa perkara besar dan penting, hendaknya melakukan novena ini 3 kali berturut-turut.
2.       Untuk memperbesar kemungkinan terkabulkannya permohonan, dapat berjanji kepada Bunda Maria, misalnya:
a)      Tiap pagi dan petang setia berdoa “Salam Maria”
b)      Mengumumkan kalau permohonan itu telah dikabulkan, sebagai tanda terima kasih dan penghormatan kepada Bunda Maria
3.       Sebaiknya ditambah doa: “Bunda Maria, bundaku yang baik hati, jauhkanlah ...... (diriku/dia/kami) dari dosa berat.”
4.       Novena ini bisa juga ditutup dengan doa “Bunda Maria”

Bunda Maria, bundaku yang baik hati, bantulah aku dalam menempuh kehidupan ini, agar aku dapat mencapai kebahagiaan dan cita-citaku.

Oh bunda, bila aku ingat akan masa depanku dan kesulitan-kesulitanku, aku merasa sangat khawatir dan sedih sering-sering merasa berputus asa.

Karenanya ya Bunda, tolonglah aku dalam kesulitan-kesulitanku ini. Bantulah agar aku selamat sampai pada cita-citaku.

Oh Roh Kudus, terangilah akal budiku dan bimbinglah aku. Ampunilah kesalahanku dan kabulkanlah doaku.

Amin.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India