Jumat, 19 Oktober 2012

Santa Maria bertila boscardin, pengaku iman



Santa Maria bertila boscardin, pengaku iman


Apabila kesucian hidup telah menjadi rencana Allah bagi seseorang dan menjadi suatu cita-cita dan semangat hidup yang dihayati penuh kesungguhan serta terua diberkati Allah, halangan apa pun kiranya tidak mampu menutup jalan bagi pencapaiannya. Santa Maria ertila Boscardin kiranya menjadi salah satu buktinya. Beliau anak seorang alkoholis, peminum kelas berat, sedang dia sendiri pun lamban bahkan bodoh. Namun ia dikenal amat saleh, taat dan tenang.

Ia lahir pada tahun 1888 dan dipermandikan dengan nama Anna Francisca. Di dalam kelas ia termasuk anak yang rajin namun lamban dalam memahami pelajaran, sehingga oleh teman-temannya ia dijuluki ‘si menthok’. Semenjak di bangku sekolah ia bercita-cita menjadi seorang biarawati. Oleh karena itu ketika berumur 13 tahun ia berjanji kepada Tuhan untuk menjaga kemurniannya. Ia mengikrarkan kaul keperawanan secara privat.

Pada tahun 1905 ia masuk biara ‘Dorothean’ di Vicenza. Masa novisiatnya ia jalani dengan bekerja sebagai juru masak bagi para pasien di rumah sakit Treviso. Setelah menerima kaul kekalnya, ia menganti namanya dengan Maria Bertilla. Ia tetap bekerja di rumah sakit Treviso. Kali ini sebagai pemelihara anak-anak yang menderita sakit difteri.
Maria Bertilla tidak menunjukkan suatu keistimewaan luar biasa secara nyata. Ia sangat sederhana dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Selain dari itu, secara diam-diam ia membiana suatu cara hidup rohani yang sangat mendalam. Ketika kota Treviso dibom oleh tentara-tentara Jerman pada Perang Dunia I, ia dengan tekun merawat serdadu-serdadu yang luka. Rumah sakitnya untuk sementara dipindahkannya ke Viggiu, dekat Commo. Kemudian setelah gencatan senjata ia baru kembali lagi ke Treviso.

Maria Bertilla wafat dengan tenang di Treviso pada 20 Oktober 1922 dan dinyatakan sebagai beata pada 8 Juni 1952 oleh Paus Pius XII (1939 – 1958). Kemudian pada 11 Mei 1961 ia digelari ‘santa’ oleh Paus Yohanes XXIII (1958 – 1963). Kesalehan hidup Maria Bertilla tetap membekas dalam hati rekan-rekan suster dan umat Italia umumnya.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India