H U M O R


Biar Kena Angin


Dari Kupang ke Maumere, saya naik pesawat Wings. Saya dapat nomor tempat duduk yang asyik: pinggir, dekat dengan jendela. Dikatakan asyik karena bisa melihat pemandangan dari atas pesawat. Saya duduk di pinggir sisi kanan, tiga kursi dari depan.

Di pinggir sisi kiri pesawat, duduk seorang bapak tua. Dua kursi hanya dia sendirian. Sama seperti sisi kanan, yang saya duduki. Maklum, jumlah penumpang sangat sedikit. Awalnya bapak tua itu duduk tenang saja. Namun, ketika pesawat sudah lepas landas, kulihat bapak tua itu mulai sibuk.

Awalnya dia menarik ke bawah penutup jendela. Karena tahu bahwa itu tidak sesuai dengan keinginannya, ia mengangkat lagi ke atas sehingga cahaya kembali masuk menerangi. Kemudian ia menggesek-gesek kaca jendela dengan telapak tangannya: ke kiri lalu ke kanan; ke atas lalu ke bawah. Namun tetap saja jendela tidak terbuka. Ia lalu mengetuk-ngetuk jendela itu.

Melihat gelagat yang aneh, seorang pramugari datang mendekat.

Pramugari : Bapak butuh apa?

Bapak Tua : Saya mau buka jendela ini biar angin kena saya dan tangan bisa       sandar. Kalau naik oto, saya suka seperti itu.

Pramugari : #@$??? 
by: adrian

Post a Comment

أحدث أقدم