Santo Fransiskus Borgia, Pengaku Iman



Santo Fransiskus Borgia, Pengaku Iman


Fransiskus lahir di Spanyol pada 28 Oktober 1510. Putera bangsawan tinggi Italia ini masih mempunyai hubungan darah dengan keluarga kerajaan Spanyol. Ayah neneknya adalah Paus Aleksander VI (1492 – 1503) yang sebelum dipilih menjadi paus sudah mempunyai beberapa anak. Ia adalah putera sulung dari pasangan Juan Borgia, pangeran dari Gandia dan Yohanna dari Aragon. Setelah dididik di dalam istana Kaisar Karel V, ia dinobatkan menjadi Raja Muda Katalonia. Sebagai penguasa yang beragama kristen, ia tampail bijaksana dan saleh. Ia menunjukkan teladan hidup yang baik terhadap rakyatnya sesuai keutamaan kristiani. Ia bersikap tegas terhadap semua bangsawan yang korup. Oleh karena itu banyak orang tidak enyukai dia.

Ketika Ratu Isabela meninggal dunia, jenazasahnya harus dibawa ke Granada. Raja Muda Fransiskus Borgia ditugaskan untuk mengawal jenasah itu. Sebelum dimasukkan ke liang lahat peti jenasah harus dibuka untuk membuktikan bahwa jenasah ratulah yang akan dimakamkan. Ketika peti jenasa dibuka, Fransiskus hampir pingsan oleh bau busuk yang sangat menusuk hidung. Ia menyaksikan kehancuran mayat ratu yang dulu begitu cantik, bahkan dipujanya. Sejak saat itu ia berjanji untuk tidak lagi mengabdi seorang raja duniawi, yang dapat mati dan hancur tubuhnya. Ia bertekad menyrahkan dirinya kepada Tuhan sambil berjanji akan mengubah cara hidupnya sesuai dengan kehendak Allah.

Tatkala istrinya meninggal dunia tahun 1546, ia memutuskan masuk Serikat Yesus. Segala hartanya diwariskan kepada anaknya yang sulung. Di dalam Serikat Yesus Fransiskus ditahbiskan menjadi imam pada usia 41 tahun. Cara hidupnya sederhana dan lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang dianggap hina oleh banyak orang. Imam Fransiskus dikenal saleh. Kotbah-kotbahnya sangat menyentuh hati umat sehingga dapat membawa kembali banyak orang kepada pertobatan.

Keberhasilannya menarik hati Ignasius Loyola, pendiri Serkat Yesus. Oleh karena itu ia ditunjuk menjadi pembesar Yesusit di Spanyol. Empat tahun kemudian ia menggantikan Ignasius Loyola sebagai pemimpin tertinggi Serikat Yesus. Ia sangat berjasa pada universitas Gregoriana. Cita-citanya sebagai pemimpin Serikat Yesus ialah menjiwai ordonya dengan semangat hidup Ignasius serta memperluas wilayah apostolatnya ke seluruh dunia. Banyak imam Yesusit dikirimnya ke luar negeri seperti Polandia, Mexico, Peru dan Brasilia. Jumlah kolese diperbanyak untuk mendidik kader-kader yang dapat melanjutkan karya Gereja. Ketika ia berusia 61 tahun, ia mendapat tugas dari Paus Pius V (1566 – 1572) untuk mempersatukan para raja kristen guna menghadapi ancaman bangsa Turki yang islam atas wilayah-wilayah kristen. Fransiskus Borgia akhirnya wafat karena sakit pada 30 September 1572. Jenasahnya dimakamkan di Madrid, Spanyol. Pada tahun 1931 mkam itu dirusak dan dibakar oleh kaum atheis.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Post a Comment

أحدث أقدم