Misteri Ekaristi

Setiap hari Minggu, umat Katolik senantiasa melakukan apa yang pernah diminta Tuhan Yesus dengan mengadakan perayaan ekaristi. "Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Aku." Demikian pinta-Nya. Dan hosti yang dibagikan itu adalah benar-benar tubuh Kristus. Sebelum ekaristi  hosti itu memang hanyalah sebuah roti tak beragi. Namun, setelah diberkati imam dalam Doa Syukur Agung, tepatnya saat konsekrasi, hosti itu menjadi tubuh Kristus. Hanya mata iman yang bisa melihatnya. Persis syair lagu Allah yang Tersamar (Puji Syukur 557): "Allah yang tersamar, Dikau kusembah// Sungguh tersembunyi, roti wujudnya//..." 
Namun masih saja banyak orang yang tidak percaya akan kebenaran itu. Bahkan dari orang Katolik sendiri belum sepenuhnya bisa menerima bahwa hosti yang disambutnya saat komuni adalah benar-benar tubuh/daging Kristus, sebagaimana yang pernah dikatakan Yesus sendiri, "Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman." (Yoh 6: 55).
Berikut ini akan dikisahkan beberapa kisah mukjizat ekaristi. Kami tidak tahu apakah ini dapat menghapus keraguan banyak orang. Bukan maksud kami untuk membuat Anda percaya. Karena soal percaya atau tidak adalah hak Anda. Kami hanya mau berbagi cerita. Berkaitan dengan percaya atau tidak, kami mengikuti apa yang pernah dikatakan Yesus, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20: 29).
BAGNO DI ROMAGNA, tahun 1412

Mukjizat Ekaristi ini terjadi di sebuah kota kecil di Italia bernama Bagno di Romagna ketika seorang imam merayakan Misa dengan dihantui keragu-raguan yang besar akan Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi. Setelah mengkonsekrasikan anggur, imam melihat ke dalam piala dan amat terkejut melihat bahwa anggur telah berubah menjadi darah. Darah mulai meluap keluar dari piala dan membasahi korporal. Terguncang oleh peristiwa adikodrati ini, imam segera berdoa mohon pengampunan. Kelak, ia bahkan digelari Venerabilis karena kesalehan hidupnya setelah terjadinya mukjizat.

Pada tahun 1912, ulang tahun ke-500 mukjizat Ekaristi, suatu perayaan besar diselenggarakan. Pada tahun 1958, dilakukan penelitian ilmiah yang hasilnya menguatkan bahwa darah di korporal adalah darah manusia dan masih mengandung karakteristik darah setelah hampir 600 tahun sesudah mukjizat terjadi.

Mungkin mukjizat Darah yang meluap hendak menunjukkan kepada kita bahwa Yesus sungguh hadir dalam Ekaristi. Mari merenungkan bagaimana seharusnya kita berubah setelah menyambut Yesus dengan mengijinkan-Nya tinggal dalam kita dan mengisi kita dengan kuasa Roh Kudus.

FAVERNEY, tahun 1608

Mukjizat unik ini tidak menyangkut Hosti Kudus yang berubah rupa menjadi daging atau memancarkan darah, melainkan Hosti yang melawan hukum gravitasi. Mukjizat terjadi setelah pecahnya Reformasi dan semangat umat beriman semakin mengendor. Pada tahun 1608, pada Hari Raya Pentakosta, tanggal 25 Mei, gereja dipadati umat dan saat senja tiba, dua lampu minyak dibiarkan menyala di depan Sakramen Mahakudus yang ditahtakan sepanjang malam dalam sebuah monstran.

Keesokan harinya, seorang petugas sakristi membuka pintu-pintu gereja. Ia melihat asap dan menyadari bahwa telah terjadi kebakaran. Segala daya upaya dilakukan guna memadamkan api; terlihat bahwa monstran melayang-layang di udara. Berita mulai tersebar dan banyak orang percaya maupun mereka yang skeptis datang untuk menyaksikan peristiwa ini. Para imam bergantian mempersembahkan Misa Kudus sementara semakin banyak orang yang datang untuk menyaksikan mukjizat. Pada pagi hari Selasa, 27 Mei, dalam Perayaan Misa, saat Konsekrasi, Hosti Kudus turun ke atas altar yang dibawa ke dalam Gereja untuk menggantikan altar lama yang musnah dimakan api.

Penyelidikan pun dilakukan dan 54 surat pernyataan berisi kesaksian berhasil dikumpulkan dari para imam, biarawan, petani serta penduduk desa. Pada tanggal 30 Juli 1608, Uskup Agung menyatakan peristiwa tersebut sebagai mukjizat.

Yang menarik adalah kenyataan bahwa altar, taplak altar, dan segala peralatan lainnya musnah, juga sebuah kandelar didapati meleleh karena panasnya api. Namun demikian, monstran tetap utuh. Pernyataan-pernyataan para saksi di bawah sumpah masih disimpan hingga kini dalam gereja. Sebuah prasasti marmer dipasang di bawah lokasi di mana Hosti melayang dengan tulisan berikut diukir di atasnya: “Lieu Du Miracle” yang artinya “Tempat terjadinya Mukjizat.”
bersambung....

by: adrian, diolah dari berbagai sumber

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama