Rabu, 30 Mei 2012

Renungan Pesta St Maria Mengunjungi Elisabeth

Pekan Biasa VIII B/II
Pesta St Maria Mengunjungi Elisabeth
Bac I       : Rom 12: 9 – 16b ; Injil       : Luk 1: 39 – 56

Injil yang lumayan panjang hari ini berkisah tentang kunjungan Santa Maria ke kediaman Elisabeth. Kunjungan ini terjadi setelah Maria mendapatkan kabar gembira dari malaikat Tuhan, Gabriel. Ada dua hal penting dalam kabar gembira itu: Dia akan mengandung Kristus juru selamat dunia dengan konsekuensi dirinya disebut ibu Tuhan, dan Elisabeth yang hamil, meski sudah ada vonis dia tak bisa lagi hamil.

Karena itu, kunjungan itu juga mengandung dua tujuan atau maksud. Pertama, Santa Maria mau berbagi kebahagiaan dengan saudarinya. Kabar gembira yang diterima oleh Maria tidak ingin menjadi miliknya sendiri, melainkan mau dibagikan. Untuk dapat menerima kabar gembira itu ternyata membutuhkan iman. Santa Maria sudah menunjukkannya. "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu". Inilah sikap iman Maria ketika dia menerima kabar gembira itu. Dan sikap iman itu juga ditunjukkan Elisabeth. Karena itulah dia pun berkata, " Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Kedua, Santa Maria mau membantu Elisabeth. Dia tahu bahwa saudarinya itu sedang hamil tua. Tentulah dengan kondisi seperti itu dia tak dapat melakukan banyak aktivitas seperti biasanya. Kehamilannya membatasi ruang geraknya. Nah, kehadiran Maria bertujuan untuk mengisi ruang gerak Elisabeth yang terbatas itu supaya kehamilan Elisabeth tidak terganggu. Karena itu, dalam Injil dikatakan bahwa Maria tinggal di sana tiga bulan lamanya.

Apa yang dapat kita ambil dari peristiwa kunjungan Maria kepada Elisabeth? Atau apa pesan Tuhan lewat sabda-Nya hari ini?

Melalui Injil-Nya, Tuhan mengajak kita agar kita mau berbagi kebahagiaan dan kegembiraan. Tentulah dalam kehidupan kita selama ini, kita pernah mengalami kegembiraan dalam banyak hal. Hendaknya kita melihat bahwa kebahagiaan dan kegembiraan dalam hidup itu merupakan anugerah Tuhan. Dan dengan meniru teladan Maria, hendaknya kita rela dan suka membagikannya kepada sesama kita. Ini juga yang dikehendaki Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma Paulus menulis, " Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita..." (Rom 12: 15).

Tuhan juga menghendaki kita agar siap sedia untuk menolong sesama yang memang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Seperti Maria yang kehedirannya membantu Elisabeth sekalipun Elisabeth tidak memintanya, demikian juga hendaknya diri kita. Ketika kita sadar bahwa saudara atau sesama kita memang membutuhkan bantuan, hendaknya kita dengan rela dan suka menawarkan bantuan. Memang dalam hal membantu ini kita memegang prinsip nemo dat quod non habet. Kita membantu sesuai apa yang kita punyai dan bisa. Hal memberi bantuan ini juga yang dimintakan Paulus dalam bacaan pertama tadi. Kepada jemaat di Roma Paulus menulis, " Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!" (Rom 12: 13).

Marilah kita di hari pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabeth ini kita tingkatkan kemampuan dan kemauan kita untuk berbagi dan hidup saling menolong sebagaimana yang telah dicontohi oleh Bunda Maria. Tentulah kita ingat akan pesan Paulus bahwa dengan bertolong-tolong kita telah memenuhi hukum Kristus  (Gal 6: 2). Tentulah hukum yang dimaksud adalah hukum cinta kasih, seperti yang diutarakan Paulus dalam bacaan pertama.

by: adrian

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India