Hari ini adalah peringatan St Barnabas. Berkaitan dengan peringatan ini, kami akan menyajikan bukan hanya riwayat St. Barnabas, melainkan juga pro-kontra seputar “Injil” Barnabas. Kebetulan sekali hari Minggu kemarin, 10 Juni, di salah satu media online memuat berita tentang penemuan “Injil” Barnabas. Beritanya cukup menghebohkan; dan bagi umat kristen awam tentu akan diliputi kebingungan.
Dari berita inilah kami terpanggil untuk memuatnya di blog paroki ini. Sebelumnya kami tampilkan 2 berita tentang “Injil” Barnabas dari media online itu. Setelah itu kami sampaikan 2 tulisan yang mengulas “Injil” Barnabas itu. Tulisan kedua dari ulasan "Injil" Barnabas diambil dari bahasa Melayu. Namun dalam tampilan blog ini kami sudah menyederhanakannya atau mendekatkannya dengan bahasa Indonesia.
Soal kesimpulan akhir, kami serahkan kepada masing-masing pembaca untuk menilainya. Kesimpulan itu bisa berdampak luas. Misalnya, jika kita menerima kesimpulan bahwa memang “Injil” Barnabas palsu, maka apa yang dikatakan dalam “Injil” itu juga palsu, termasuk soal kenabian Muhammad.
Soal kesimpulan akhir, kami serahkan kepada masing-masing pembaca untuk menilainya. Kesimpulan itu bisa berdampak luas. Misalnya, jika kita menerima kesimpulan bahwa memang “Injil” Barnabas palsu, maka apa yang dikatakan dalam “Injil” itu juga palsu, termasuk soal kenabian Muhammad.
Satu hal yang perlu diketahui oleh umat adalah bahwa media seperti “Republika” merupakan medianya umat islam. Media ini sering dijadikan sarana dakwa agama. Namun disinyalir bahwa media ini sekaligus juga sebagai sarana agitasi dan penyerangan terhadap agama lain. Soal kebenaran sinyalemen ini perlu dibuktikan. Akan tetapi kalau kita membaca berita perihal “Injil” Barnabas tersebut, kesan itu ada benarnya.
Tanpa berpanjang kata, kami mengucapkan selamat membaca.....
إرسال تعليق