Apakah Injil Barnabas sahih atau palsu?
Pengenalan
Umat Kristen sejak awal mempercayai bahwa keempat Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes adalah diilhamkan oleh Roh Allah, dan mengandung keterangan yang sah tentang riwayat serta karya Tuhan Yesus dan merupakan Berita Baik bagi dunia. Kitab-kitab ini disebut Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Umat Kristen sejak awal mempercayai bahwa keempat Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes adalah diilhamkan oleh Roh Allah, dan mengandung keterangan yang sah tentang riwayat serta karya Tuhan Yesus dan merupakan Berita Baik bagi dunia. Kitab-kitab ini disebut Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Sebaliknya, agama Islam mendakwa bahwa Injil orang Kristiani tidak sah. Menurut dakwaan sesetengah orang Islam, sebuah buku yang berjudul “injil” Barnabas, kononnya ditulis pada abad pertama (1 T.M.) oleh Rasul Barnabas dan dikatakan bahwa inilah injil sebenar yang diberikan oleh Yesus. Perkara yang mengherankan adalah buku ini hanya muncul pada abad ke-18 T.M.!
Artikel ini bukan bertujuan menyindir sesiapa tetapi untuk memaparkan kenyataan supaya kebenaran dapat dibedakan daripada kepalsuan dan agar kebenaran akan dipercayai.
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 8:31,32,36, "... Jika kamu taat kepada ajaran-Ku, kamu benar-benar pengikut-Ku. Kamu akan mengenal Allah. Oleh itu kamu akan dibebaskan ... Oleh itu, jika Anak membebaskan kamu, kamu benar-benar bebas."
Mula-mula akan dijelaskan sebab-sebabnya mengapa sesetengah umat Islam menyanjung tinggi buku yang berjudul injil Barnabas. Kemudian kita akan melihat bahwa tiada apa-apa bukti yang menunjukkan buku ini dikarang oleh Rasul Barnabas. Kita akan melihat bukti-bukti yang menunjukkan buku yang berjudul injil Barnabas adalah palsu dan tidak mungkin dikarang lebih awal daripada abad ke-14 T.M.
Walaupun terdapat banyak sebab tetapi semua itu dapat diringkaskan kepada dua sebab:
1. Keterangan tentang kehidupan Tuhan
1. Keterangan tentang kehidupan Tuhan
Yesus seperti yang tercatat dalam injil Barnabas ada banyak persamaan dengan keterangan yang terdapat dalam Al-Quran. Injil Barnabas menyatakan bahwa Yesus bukan Anak Allah, bukan Penyelamat (Mesias) dan tidak disalibkan.
Bagi orang Islam, tidak terdapat banyak bukti untuk menyokong ajaran Al-Quran apabila ajaran Al-Quran bertentangan dengan Alkitab. Misalnya Al-Quran menyatakan bahwa Yesus tidak disalibkan. Bagaimanapun, oleh sebab Al-Quran ditulis lebih kurang 600 tahun selepas peristiwa kematian Tuhan Yesus, maka dakwaan Al-Quran ini tidak berasas.
Injil Barnabas menceritakan bahwa Yesus tidak disalibkan, melainkan orang lain yang disalibkan untuk menggantikan tempat-Nya. Cerita ini digunakan untuk menyokong dakwaan yang terdapat dalam Al-Quran.
Buku ini juga mencaci dan mengecam Rasul Paulus dan pelayanannya. Buku ini amat pro-Islam. Isi kandungannya berlainan sekali dengan Injil yang terdapat dalam Alkitab. Maka tidak heranlah jika buku ini diterima oleh orang Islam dan dianggap mereka sebagai injil yang sebenar.
2. Injil Barnabas kononnya mengandungi 'nubuat' tentang kedatangan Muhammad.
Umat Islam percaya bahwa kedatangan Muhammad dinubuatkan dalam Alkitab. Nas Al-Quran yang menyokong kepercayaan mereka ini adalah Surah 7:157:
"... orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummin yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka."
Jika ayat ini benar, maka kita seharusnya mendapat banyak rujukan tentang nabi Muhammad dalam nubuat-nubuat yang terdapat dalam Taurat (Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan) dan Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Para sarjana Islam asyik mencari nubuat-nubuat ini untuk melandaskan kepercayaan mereka bahwa kedatangan Muhammad memang dinubuatkan. Implikasi daripada nas Al-Quran adalah nubuat-nubuat ini akan mudah ditemui. Tetapi sarjana Islam heran apabila mendapati bahwa Yesus Kristus dan bukan Muhammad yang dinubuatkan dalam Alkitab.
Sementara sesetengah sarjana Islam masih mencari-cari dalam Injil dengan harapan mendapat nubuat-nubuat yang sesuai untuk menyokong dakwaan Al-Quran, sesetengah umat Islam melihat injil Barnabas sebagai jawaban kepada usaha mereka. Dengan itu, alasan mereka adalah Alkitab Kristen telah ditukar dan diubah oleh manusia dan injil Barnabas saja injil yang sebenar.
Bukti Kepalsuan "Injil" Barnabas
Bagi orang yang inginkan kebenaran, tidaklah menjadi masalah untuk mengetahui bahwa buku yang berjudul "injil Barnabas" ini adalah injil yang palsu. Sebenarnya sarjana-sarjana Kristiani dan juga sarjana-sarjana Islam yang sungguh-sungguh, setuju bahwa buku ini adalah injil palsu, yang dikarang oleh seorang yang beragama Islam, dari Italia pada abad ke-14.
Injil Barnabas Bercanggah dengan Al-Quran
Injil Barnabas Bercanggah dengan Al-Quran
Para sarjana Islam yang sungguh-sungguh akan menolak buku ini kerana keterangannya bercanggah dengan apa yang terdapat dalam Al-Quran. Penulis injil Barnabas, dalam usahanya menulis sebuah buku untuk menyokong keterangan yang terdapat dalam Al-Quran, telah membuat banyak kesilapan, dan akhirnya hasil usahanya bercanggah dengan Al-Quran. Percanggahan-percanggahan ini harus menyadarkan orang Islam akan kepalsuan buku ini karena jika mereka mengakui injil Barnabas itu sahih, maka secara tidak langsung mereka mengatakan bahwa Al-Quran adalah salah.
Bagi maksud kita di sini, cukuplah untuk melihat beberapa contoh percanggahan antara Al-Quran dan injil Barnabas.
i) Dalam beberapa petikan dari injil Barnabas, Yesus dikatakan menyebut nabi Muhammad sebagai Penyelamat (Mesias). Hal ini tidak mungkin berlaku dan mereka yang membaca Al-Quran tahu bahwa gelaran "Al-masih" atau "Mesias" diberikan kepada Yesus dan bukan Muhammad.
Barnabas 96:
Barnabas 96:
"... Yesus menjawab: Demi Allah yang hidup, di hariat-Nya aku berdiri, aku bukanlah Mesias yang ditunggu-tunggu oleh bangsa-bangsa dunia ini."
Surah 5:72:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata "sesungguhnya Allah ialah Al-Masih Putra Mariam, pada hal Al-Masih (sendiri) berkata: Hai bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan-Mu."
Dalam “Injil” Barnabas, penulisnya menulis tentang sembilan langit pada hal Al-Quran hanya menyebut tujuh langit.
Barnabas 178:
"... Firdaus sangat besar sehingga tiada manusia dapat mengukurnya. Sesungguhnya saya kata kepadamu bahwa langit adalah sembilan, di antara mana terletak cakrawala-cakrawala..."
Surah 2:29:
Surah 2:29:
"Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan berkehendak (menciptakan) lalu dijadikannya tujuh langit.
Penulis injil Barnabas menyatakan bahwa Mariam semasa memperanakkan Yesus tidak mengalami kesakitan. Hal ini bercanggah dengan Al-Quran yang menerangkan tentang kesakitan Mariam semasa kelahiran Yesus.
Barnabas 3:
"... (Mariam) dikelilingi oleh cahaya yang amat terang dan melahirkan anaknya dengan tanpa merasa sakit, lalu membalutnya dengan kain dan meletaknya di atas palung..."
Surah 19:23:
Surah 19:23:
"Maka Mariam mengandungnya lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu di tempat jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia pada pohon kurma. Dia berkata 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak bererti, lagi dilupakan'."
Bagi orang Kristiani, percanggahan “injil” Barnabas dengan Al-Quran bukanlah sebab utama mengapa kita menolak “injil” Barnabas, karena bagi orang Kristian, Alkitab sajalah Firman Allah. Kita menolak “injil” Barnabas ini karena isi kandungannya tidak mungkin dikarang oleh Rasul Barnabas dan fakta-fakta yang terdapat dalam buku itu bercanggah dengan fakta sejarah, dan Rasul Barnabas tidak mungkin membuat kesilapan-kesilapan itu.
Marilah kita lihat siapakah Barnabas itu sebenarnya untuk mengetahui sama ada dia yang menulis buku yang berjudul “Injil” Barnabas. Nama Barnabas pertama kali disebut dalam Kisah Para Rasul. Dia seorang yang kaya, orang Lewi yang peramah dan penyayang, teman Paulus, dan seperti Paulus diberikan gelaran rasul. Kisah Rasul-Rasul 4:36, 9:26, 27; 11:22,24,25,30; 12:25; 13:1,50; 14:12; 15:36,39; 1 Korintus 9:6; Galatia 2:1,13; Kolose 4:10.
Penulis buku “injil” Barnabas menghentam hebat pengajaran-pengajaran Paulus terutamanya tentang penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan kepercayaan Kristen bahwa Yesus ialah Anak Allah. Buku itu pada keseluruhannya mengandungi bahan-bahan kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan Paulus. Bolehkah Rasul Barnabas yang sebenar mengarang buku itu?
Kita melihat dalam Kisah 9:27 bahwa semasa Paulus datang ke Yerusalem, Barnabas itulah yang mengakuinya sebagai pengikut Yesus.
Kisah 9:27
Kemudian Barnabas menyambut dia dan membawa dia kepada rasul-rasul. Barnabas memberitahu mereka bahwa Saulus sudah melihat Tuhan dalam perjalanan ke Damsyik, dan bahwa Tuhan sudah berkata-kata kepadanya. Dia juga memberitahu mereka bahwa dengan berani Saulus mengajar di Damsyik demi nama Yesus.
Barnabas dan Paulus bersama-sama memberitakan Yesus sebagai Anak Allah dan tentang bagaimana Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. (Kisah 13:33)
Dari keterangan-keterangan yang ada, jelaslah bahwa Rasul Barnabas bukan penulis buku “injil” Barnabas. Orang lain telah mengarang buku itu dan menggunakan namanya dengan maksud mengelirukan orang.
1. Apabila kita memeriksa sejarah Barnabas, kita akan mendapati bahwa dia muncul di kalangan rasul-rasul selepas kebangkitan Yesus. Namanya yang asal ialah Yusuf (Kisah 4:36). Oleh sebab kasihnya dia telah menjual sebidang tanah miliknya dan menyumbangkan hasil jualan itu kepada rasul-rasul untuk dibagikan kepada orang yang memerlukan bantuan.
Perbuatan kasih Barnabas itu sangat menggalakkan orang Kristen, sehingga rasul-rasul pun memberinya gelaran "Barnabas" yang bermakna "anak penggalak". Maka Barnabas hanya dipanggil Barnabas selepas kebangkitan Tuhan Yesus.
Penulis injil Barnabas membuat satu kesilapan yang besar apabila dia menulis bahwa Barnabas adalah salah seorang daripada dua belas rasul yang selalu bersama-sama Yesus semasa pelayanan-Nya, dan Barnabas dipanggil dengan nama Barnabas oleh Yesus sendiri.
Kisah 4:36
Kisah 4:36
Begitu juga halnya dengan Yusuf. Dia seorang keturunan Lewi yang lahir di Siprus. Rasul-rasul juga menyebut dia Barnabas (yang bererti penggalak).
Barnabas 19
Yesus menjawab, "Jangan susah hati, Barnabas, kerana mereka yang dipilih Allah sebelum ciptaan dunia ini tidak akan binasa..."
2. Penulis "injil” Barnabas menyatakan bahwa Yesus selalu menafikan bahawa Dialah Mesias. Tetapi dalam buku itu Yesus juga disebut "Kristus".
Barnabas (Pengenalan P):
Barnabas, rasul Yesus orang Nazarene yang disebut Kristus, kepada semua mereka yang diam di bumi yang mengingini damai sejahtera dan penghiburan.
Perkataan "Kristus" sebenarnya adalah terjemahan Yunani untuk perkataan Mesias (artinya Penyelamat) dan "Yesus Kristus" bermaksud Yesus Mesias. Percanggahan dalam pernyataan penulis yang menyatakan Yesus bukan Mesias tetapi adalah Kristus, membongkarkan kepalsuan buku itu.
3. Dalam “injil” Barnabas, ada disebut tentang tahun Yobel. Pada masa nabi Musa, Allah telah menetapkan supaya orang Yahudi merayakan tahun Yobel setiap lima puluh tahun. Ada tertulis dalam Imamat 25:10,
"Dengan demikian kamu mengkhaskan tahun yang kelima puluh, dan mengisytiharkan kebebasan kepada segenap penduduk negeri ..."
Akan tetapi dalam “injil” Barnabas 82, dikatakan bahwa "di seluruh dunia, tahun Yobel yang dirayakan setiap seratus tahun akan diubah oleh Mesias kepada setiap tahun di segala tempat."
Di sini ada satu kesilapan fakta yang sangat ketara. Tahun Yobel yang dirayakan setiap lima puluh tahun dikatakan dirayakan setiap seratus tahun. Dengan itu, kesilapan yang sangat ketara ini memungkinkan kita mengandaikan abad keberapa buku ini ditulis. Pada tahun 1300 T.M. Paus Boniface VIII, ketua gereja Katolik telah mengeluarkan perintah supaya tahun Yobel ini dirayakan setiap 100 tahun. Selepas Paus Boniface VIII meninggal dunia, Paus Clement VI memberikan perintah pada tahun 1343 T.M. supaya perayaan tahun Yobel diubah semula kepada sekali dalam 50 tahun, sama seperti kekerapan yang diikuti pada zaman Musa.
Dengan latar belakang ini, kita boleh menyimpulkan bahawa penulis buku “injil” Barnabas hanya tahu tentang perintah Paus Boniface VIII. Perkara ini membuktikan bahwa penulis itu hidup pada zaman Paus Boniface VIII atau selepas itu. Kesimpulan yang ketara adalah “injil” Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad ke-14 dan semua nubuat yang terkandung di dalamnya tentang kedatangan Muhammad adalah palsu kerana buku itu ditulis selepas kedatangan Muhammad.
Di sini ada satu kesilapan fakta yang sangat ketara. Tahun Yobel yang dirayakan setiap lima puluh tahun dikatakan dirayakan setiap seratus tahun. Dengan itu, kesilapan yang sangat ketara ini memungkinkan kita mengandaikan abad keberapa buku ini ditulis. Pada tahun 1300 T.M. Paus Boniface VIII, ketua gereja Katolik telah mengeluarkan perintah supaya tahun Yobel ini dirayakan setiap 100 tahun. Selepas Paus Boniface VIII meninggal dunia, Paus Clement VI memberikan perintah pada tahun 1343 T.M. supaya perayaan tahun Yobel diubah semula kepada sekali dalam 50 tahun, sama seperti kekerapan yang diikuti pada zaman Musa.
Dengan latar belakang ini, kita boleh menyimpulkan bahawa penulis buku “injil” Barnabas hanya tahu tentang perintah Paus Boniface VIII. Perkara ini membuktikan bahwa penulis itu hidup pada zaman Paus Boniface VIII atau selepas itu. Kesimpulan yang ketara adalah “injil” Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad ke-14 dan semua nubuat yang terkandung di dalamnya tentang kedatangan Muhammad adalah palsu kerana buku itu ditulis selepas kedatangan Muhammad.
Kesimpulan
Bukti-bukti yang ada jelas membuktikan bahwa “injil” Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad ke-14 T.M. Rasul Barnabas bukan penulisnya. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang cetek tentang agama Kristen dan yang beragama Islam telah menulisnya untuk mengelirukan orang ramai.
Bukti-bukti yang ada jelas membuktikan bahwa “injil” Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad ke-14 T.M. Rasul Barnabas bukan penulisnya. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang cetek tentang agama Kristen dan yang beragama Islam telah menulisnya untuk mengelirukan orang ramai.
Buku itu mempunyai banyak percanggahan yang membongkarkan kepalsuan buku itu. Orang Islam juga harus menolak buku itu kerana keterangan dalam buku itu tidak serasi dengan keterangan dalam Al-Quran.
Galatia 1:8
Jika kami, ataupun malaikat dari surga mengkhabarkan berita baik yang berlainan daripada Berita Baik yang telah kami kabarkan kepada kamu, biarlah orang itu dihukum oleh Allah.
Bagi orang Kristiani, kita harus berpegang kepada Injil yang terdapat dalam Alkitab yang terkandung dalam kitab Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, bahwa Tuhan Yesus, Anak Allah telah datang ke bumi ini dan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Dia telah membuka satu-satunya jalan bagi kita kepada Allah Bapa di surga. Bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Inilah Injil yang sebenar.
Sumber: http://kuasauntukberubah.com/questionsoflife/tough8.html(dikutip 11 Juni 2012, jam 10.30)
Posting Komentar