Tidur di Singapura
Maria merasa senang setelah mendapat izin dari ortunya, terlebih mamanya, untuk mengikuti kegiatan Jambore Akbar Anak dan Remaja Dekenat Utara di Teluk Dalam, Tanjung Pinang. Ia langsung mendaftarkan dirinya.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Bersama teman-temannya yang lain mereka berkumpul di gereja. Katanya, menunggu rombongan dari Tanjung Balai, biar sama-sama menyerang ke Tanjung Uban. Mamanya ikut mengantar. Sang ibu mengutarakan kecemasannya kepada pastor paroki, tapi pastor paroki dengan bijak meyakinkan ibu itu.
Setelah acara malam pertama selesai, para peserta jambore turun ke perkemahan untuk istirahat malam. Maria bersama rombongan satu tenda berjalan dengan semangat ’45. Setelah sampai di tenda, ia segera berkemas-kemas.
Usai berkemas-kemas, Maria mengambil HP-nya dan menelpon ibunya.
Maria : “Ma, kami uda tiba dengan selamat. Sekarang mau tidur. Maria tidur di Singapura.”
Ibu : “Apa?!” Teriak mamanya membuat Maria kaget. “Kalian tipu mama ya! Katanya ke Tanjung Pinang, eh koq malah ke Singapura.”
Segera mamanya Maria mematikan HP-nya dan langsung menghubungi pastor parokinya. Ia marah-marah karena merasa ditipu.
Dengan tenang pastor paroki menjelaskan bahwa tenda-tenda tempat anak-anak tidur diberi nama negara. Ada Amerika, Kadana, Perancis dan ada juga Singapura.
Akhirnya mama Maria lega.....
by: adrian
Posting Komentar