Santa Sesilia, perawan & martir
Cerita-cerita mengenai Sesilia kurang pasti dan jelas. Dalam buku ‘Acta’ (Cerita Kuno) yang berbau legenda, diceritakan bahwa Sesilia adalah seorang gadis Roma yang telah menjadi kristen. Ia puteri bangsawan dari suku bangsa Coesilis, suku terkenal yang menghasilkan banyak pemimpin serta delapan belas orang konsul untuk Republik Roma pada masa itu. Konon semenjak kecil ia telah berikrar kepada Allah untuk hidup suci-murni dan tidak menikah. Namun ketika sudah dewasa orang tuanya mempertunangkan dia dengan Valerianus, seorang pemuda yang berhati mulia, jujur tetapi masih kafir.
Sebagai anak yang sudah menjelang dewasa, ia cukup bijaksana menghadapi ulah orang tuanya. Ia tidak menolak kehendak orang tuanya, kendatipun dalam hatinya ia terus berupaya mencari jalan bagaimana cara ia tetap mempertahankan ikrar kemurniannya. Ia yakin bahwa Tuhan yang mahakuasa akan membantunya dalam niatnya yang baik itu. Dengan keyakinan itu, imannya tidak goyah sambil tetap menghormati kedua orang tuanya. Ketika hari perkawinannya tiba, maka Sesilia mengikuti upacara sambil berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani; sementara itu para tamu sudah datang dan bunyi musik pun sudah ramai terdengar. Seusai pesta perkawinan itu, ia bersama Valerianus memasuki kamar mereka sebagai suami istri.
Dengan berani Sesilia berkata kepada suaminya, "Valerianus! Aku mau menceritakan kepadamu suatu rahasia pribadi. Aku mohon engkau mendengarkannya dengan sepenuh hati dan tetap menerima aku sebagai istrimu. Engkau harus tahu bahwa aku mempunyai seorang malaikat yang selalu menjaga aku. Jika engkau berani menyentuh aku sebagaimana biasanya dilakukan oleh suami istri yang sudah menikah secara resmi, maka malaikat itu akan marah dan engkau akan menanggung banyak penderitaan. Tetapi jika engkau menghormati keperawananku, maka malaikat pelindungku itu akan mencintai engkau sebagaimana dia mencintai aku."
Kata Valerianus, "Tunjukkanlah malaikat itu kepadaku. Jika ia berasal dari Tuhan maka aku akan mengikuti kemauanmu."
Sesilia menjawab, "Jika engkau percaya dan mau dibaptis menjadi kristen, engkau akan melihat malaikat itu."
Valerianus menyetujui usul Sesilia, isterinya. Ia disuruh menghadap Paus Urbanus, yang tinggal di Jalan Apia. Di sana ia mengalami suatu penampakan ajaib dan mendapat pengetahuan iman; lalu ia bertobat dan dipermandikan oleh Paus Urbanus. Ketika ia kembali ke rumah, didapatinya Sesilia sedang berdoa didampingi seorang malaikat yang membawa 2 mahkota bunga: untuk Sesilia dan untuk dirinya. Valerianus sangat terharu menyaksikan peristiwa itu. Dengan itu apa yang dikehendakinya terpenuhi: ia melihat sendiri malaikat pelindung Sesilia.
Pada waktu itu Kaisar Roma Diokletianus sedang giat mengejar dan menganiaya umat kristen. Dengan rajin Sesilia dan Valerianus setiap hari menguburkan jenazah orang-orang kristen yang dibunuh. Valerianus kemudian tertangkap dan dihukum mati bersama adiknya dan seorang tentara Romawi yang bertobat. Tak lama kemudian Sesilia juga ditangkap dan diadili. Ia menolak dengan tegas bujukan para penguasa. Maka ia disiksa dengan bermacam-macam cara, tetapi semuanya itu sia-sia saja. Akhirnya dia dipenggal lehernya dan wafat sebagai martir Kristus pada tahun 230.
Keberaniannya menghadapi kemartirannya membuat Sesilia tampil sebagai contoh gadis kristen sejati yang menjadikan hidupnya suatu madah pujian bagi Tuhan; ia dengan tegas dan gembira memilih keperawanan dan lebih senang mati daripada menyangkal cinta setianya kepada Kristus. Kemartirannya membuat banyak orang Roma bertobat dan mengimani Kristus. Dalam abad V di roma didirikan sebuah gereja basilik untuk menghormatinya dan devosi-devosi rakyat segera mengangkatnya sebagai pelindung paduan suara dan musik gerejawi.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
إرسال تعليق