Orang Kudus Hari ini


SANTO  YUSTINUS,  MARTIR


Yustinus lahir dari sebuah keluarga kafir di Nablus, Samaria, Asia Kecil pada permulaan abad kedua kira-kira pada kurun waktu meninggalnya santo Yohanes Rasul.

Yustinus mendapat pendidikan yang baik semenjak kecilnya. Kemudian ia tertarik pada pelajaran filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup ini dan tentang Allah. Suatu ketika ia berjalan-jalan di tepi pantai sambil merenungkan berbagai soal. Ia bertemu dengan seorang orang tua. Kepada orang tua itu, Yustinus menanyakan berbagai soal yang sedang direnungkannya. Orang tua itu menerangkan kepadanya segala hal tentang para nabi serta tentang agama kristen. Ia dinasehati agar berdoa kepada Allah memohon terang surgawi.

Di samping filsafat, ia juga belajar Kitab Suci. Ia kemudian dipermandikan dan menjadi pembela iman kekristenan yang tersohor. Sesuai kebiasaan di zaman itu, Yustinus pun mengajar di tempat-tempat umum, seperti alun-alun kota, dengan mengenakan pakaian seorang filsuf. Ia juga menulis tentang berbagai masalah, terutama yang menyangkut pembelaan ajaran iman yang benar. Di sekolahnya di Roma, banyak kali diadakan perdebatan umum guna membuka hati banyak orang bagi kebenaran iman kristen.

Yustinus bangga bahwa ia menjadi seorang kristen yang saleh, dan ia bertekad meluhurkan kekristenannya dengan hidupnya. Dalam bukunya "Percakapan dengan Tryphon Yahudi", Yustinus menulis, "Meski kami orang kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau dibuang ke moncong-moncong binatang buas, atau disiksa dengan belenggu dan api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi orang saleh."

DI Roma, Yustinus ditangkap dan bersama para martir lainnya dihadapkan ke depan penguasa Roma. Setelah banyak disesah, kepala mereka dipenggal. peristiwa itu terjadi tahun 165. Yustinus dikenal sebagai seorang pembela iman terbesar pada zaman Gereja Purba.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Post a Comment

أحدث أقدم